makalah gaya
lorentz
GAYA LORENTZ BAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Jika arus
listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke
atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat adanya
medan magnet homogen dari utara keselatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai
gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik sehingga
mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah. Jika
arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini
berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik.Karena
gaya Lorentz ( FL ), arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran
vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini
hasil perkalian vector ( cros- product ) dari I dan B.FL = I x B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus FL = I.B
sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1
meter.Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap
satuan panjang. Jadi jika
panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapa
t dihitung dengan rumus : FL
= I . ℓ . B . Sin θ
FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ= panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ= sudut antara arah I dan BHubungan antara FL , I dan B
dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah tangankiri. Yaitu dengan
mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari tangah
kita bentangkan saling tegak lurus, maka :
Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya
Lorentz
Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )
Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )Rumusan
MasalahBagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan gaya lorentz menurut para ahli
fisika & penerapannyadikehidupan sehari-hari ?B. Tujuan PenulisanMakalah
ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gaya lorentz dan penerapannya dikehidupan
sehari-hari.
BAB II PEMBAHASAN Pengertian Gaya Lorentz adalah gaya
yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh aruslistrik yang
berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah
majuskrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan
magnet (B), sepertiyang terlihat dalam rumus berikut:Keterangan:F = gaya
(Newton)B = medan magnet (Tesla)q = muatan listrik ( Coulomb)v = arah kecepatan
muatan (m/t)Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan
magnet homogen akanmendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz.
Gerak partikel akan menyimpangsearah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan
kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, Idalam
suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari
telunjuk,menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah
arus listrik ( I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah
arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah
arus.Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka
persamaan gaya adalah:
FL = I . ℓ .
B sin θ= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ= q . v . B sin θ
*Ka
rena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh
sebuah muatan yang bergerak dalam daerahmedan magnet dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:F = gaya Lorentz dalam newton ( N )q = besarnya
muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )v = kecepatan muatan dalam meter /
sekon ( m/s )B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak
lurus dengan medan magnet homogen yangmempengaruhi selama geraknya, maka muatan
akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran.Sebuah muatan positif bergerak
dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secaraterus menerus akan
membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat
lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-persamaan yang
memenuhi
pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen
sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :*Gaya yang
dialami akibat medan magnet : F = q . v . B*Gaya sentripetal yang dialami oleh
partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kitamendapatkan persamaan
:Keterangan:R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )m = massa partikel
dalam kilogram ( kg )v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )B = kuat
medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )q = muatan partikel dalam coulomb ( C
)Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari adalah alat ukur
listrik, kipas dll.BAB IIIKESIMPULANDari pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa suatu gaya yang dihasilkan dalam suatumedan magnet sangat dipengaruhi
oleh besarnya muatan, kuat medan magnet, kuat arus listrik, panjang
penghantar, dan arah muatan, sehingga dari pengaruh-pengaruh tersebut
dapatdimanfaatkan untuk menentukan arah dan besar gaya yang akan dihasilkan,
contohnya padamotor kipas, alat ukur listrik dll.DAFTAR PUSTAKA
Percobaan
medan magnet, induksi dan gaya Lorentz bertujuan untuk mempelajari gaya oleh
medan magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus listrik Dc dan mempelajari
gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus DC oleh medan magnet yang
timbul dari arus lain. Pada percobaan pertama diketahui bahwa gaya oleh medan
magnet terjadi jika ada interaksi antara medan magnet dengan arus listrik pada
penghantar dan pada percobaan kedua dapat diketahui besar induksi antara dua
penghantar sejajar dipengaruhi oleh jarak antara penghantar 1 dan 2
I. PENDAHULUAN
Gaya oleh magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus
listrik DC dan gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus dapat
dilakukan dengan menggunakan metode mengalirkan arus dari A ke B pada
penghantar lurus dan sejajar dengan ,mengamati arah gaya (arah simpangan kawat)
sehingga diperoleh beberapa arah medan magnet.
Berdaarkan latar belakang di atas, dapat ditentukan rumusan
masalah sebagai berikut : “ Bagaimana gaya oleh medan magnet pada penghantar
lurus yang dilalui arus listrik DC dan bagaimana gaya antara du penghantar
sejajar yang dilalui arus, atau gaya pada penghantar lurus yang dilaui arus DC
oleh medan magnet yang timbul dari arus lain?”
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
gaya oleh medan magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus listrik DC dan
untuk mempelajari gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus, atau
gaya pada penghantar lurus yang dilalui arus DC oleh medan magnet yang timbul
dari arus lain.
II. KAJIAN TEORI
Medan magnetik adalah ruang disekitar suatu magnet dimana
magnet lain atau benda lainyang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya
magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut. Besaran yang menyatakan medan
magnetik disekitar muatan listrik statis adalah kuat medn listrik( diberi
lambang E). Besaran yang menyatakan medan magnetik disekitar kawat berarus
listrik adalah induksi magnetik(diberi lambang B).
“ Di suatu titik dikatakan ada medan magnetic bila ada gaya
( disamping gaya elektrostatik, kalau ada ) bekerja terhadap sebuah muatan
bergerak di titik itu.”
Medan magnetic, seperti halnya medan listrik merupakan medan
vektor, yang besar dan arahnya disembarang titik diperincikan berdasarkan
sebiah vektor B yang disebut Induksi kemagnetan.
Ada dua segi dalam masalh menghitung gaya magnetic yang ada
antara muatan bergerak. Yang pertama ialah mencari besr dan arah vektor B
disuatu titik, apabila diketahui data mengenai muatan bergerak yang menimbulkan
medan. Yang kedua ialah mencari besar dan arah gaya pada muatan bergerak dalam
medan yang diketahui. Maksudnya,kita anggap saja dulu bahwa muatan bergerak dan
arus memang menimbulkan medan magnet, lalu kita pahami hukum-hukum yang menentukan gaya pada muatan bergerak
lewat medan tersebut.
Untuk meneliti sebuah medan magnet yang tidak diketahui,
kita harus mengukur besar dan arah gaya terhadap medan uji yang bergerak.
Tabung sinar katoda adalah alat eksperimen yang cocok untuk meneliti, paling
tidak secara kaulitatif, sifat laku muatan bergerak dalam medan magnet. Di salah
satu ujung tabung ini terdapat sebuah “elektron gun” yang menembakkan seberkas
sempit elektron dengan kecepatan yang dapat diatur dan dihitung. Di ujungnya
yang satu lagi ada layar flouresen yang memancarkan sinar dari titik yang
terkena berkas elektron tersebut
Gaya-gaya magnetik yang dihasilkan dari beberapa percobaan
dengan berbagai macam muatan bergerak dengan kecepatan yang berbeda pada suatu
titik diantaranya:
1. Gaya
tersebut sebanding dengan muatan q. Gaya pada muatan negatif memiliki arah yang
berlawanan dengan gaya pada muatan positif yang bergerak dengan kecepatan yang
sama.
2. Gaya
tersebut sebanding dengan kecepatan v.
3. Gaya
tersebut tegak lurus terhadap arah medan magnetik maupun kecepatannya.
4. Gaya
tersebut sebanding dengan sin θ, dengan θ merupakan sudut antara kecepatan v
dan medan magnetik B. Jika v sejajar baik searah maupun berlawanan arahh dengan
B, maka gayanya sama dengan nol.
Hasil-hasil di atas dapat dirangkum sebagai berikut. Apabila
suatu muatan q bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet B, gaya magnetik
F pada muatan ialah
F= q v B........................................................(1)
Gambar 1. Kawat yang berada dalam medan magnet
Jika suatu kawat penghantar lurus berarus listrik berada
dalam medan magnet homogen (Gambar 1),ternyata kawat penghantar tersebut
mnyimpang. Hal ini berarti penghantar itu mendapat Gaya magnetik atau Gaya
Lorentz (FL).
Ingat bahwa arus listrik mempengaruhi kutub magnet. Jadi ada
gaya yang menggerakkan kutub magnet karena pengaruh arus listrik gaya ini, dan
disebut gaya listrik atau Gaya
Biot-Savart (FB.S). Jadi seolah-olah terjadi timbal balik sesuai
hukum II Newton (hukum aksi dan reaksi) maka gaya Lorentz ini adalah merupakan
reaksi dari gaya Bio-Savart. Sebagai kesimpulan ialah sebagai berikut:
a. Gaya
Bio-Savart (FB.S) ialah gaya yang dialami kutub magnet (kutub
magnet utara) karena pengaruh arus listrik.
b. Gaya
Loretz (FL) ialah gaya yang dialami kawat berarus karena
pengaruh medan magnet.
Arah gaya dapat ditentukan dengan kaidah telapak tangan
kanan. Kaidah telapak tangan kanan ini mengangan-angankan jika telapak tegak
lurus dari muka telapak tangan memancarkan garis medan magnetik (B) dan arah arus dari pergelangan
tangan ke arah ujun-ujung jari, maka arah gaya Lorentz (FL) ialah searah membentangnya ibu jari:
I = arus listrik
B = medan magnet
FL = gaya Lorentz
Gambar 2. Kaidah telapak tangan kanan
“Besarnya gaya
magnetik bergantung pada besar kuat arus dan kuat medan magnet”. Oleh karena gaya lorentz pada umumnya timbul
karena ketiga besaran diatas yaitu FL
, I, dan B semuanya termasuk besaran vektor maka peninjauan secara matematik
besar serta arah gaya Lorentz ini merupakan hasil perkalian vektor (cross product) dari I x
B.
FL = I B
Maka,
ïFLï= ïI Bï.........................................................(2)
Perhitungan
tersebut adalah gaya Lorentz (FL) yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang, jadi
FL = I ℓB ...................................................(3)
FL = gaya lorentz dalam newton (N)
I = kuat arus
listrik dalam ampere (A)
B = kuat medan magnet
dalam Wb/m2 atau Tesla (T)
ℓ = panjang kawat
dalam meter (m)
q = sudut antara
Dari persamaan di atas, jika besar sudut q ialah:
a. q = 90o
Dimana arah arus listrik dan kuat medan magnet () saling tegak
lurus maka FL mencapai maksimum (ingat sin q = maksimum
= 1)
b. q = 0o atau 180o
Dimana kedudukan kawat berarus dan arah medan magnet saling sejajar maka FL
= 0 atau kawat tidak dipegaruhi gaya Lorentz (ingat sin 0o = sin 180o
= 0)
Jadi besarnya FL disamping tergantung pada
besarnya I dan B, juga tergantung pada arah arus terhadap arah medan magnet (q) yang dinyatakan dengan
faktor sin q.
Jika arus listrik dibentuk oleh ion-ion yang brgerak di
dalam medan magnet maka gaya yang dialami ion ialah sebagai berikut:
Dari rumus persamaan
FL = I ℓB
FL =
FL = q. V. B. ...............................................(4)
Keterangan :
FL = gaya lorentz dalam newton (N)
q = muatan ion dalam
coulomb (C)
B = Induksi magnetik
dalam Wb/m (T)
V = kelajuan ion
dalam m/
Gambar 3. Gaya lorentz
pada kawat sejajar berarus listrik
Penghantar
I dan II (gambar II) sejajar berjarak a, masing-masing dipasang saling
berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarik-menarik jika dialiri arus
searah dan akan saling tolak-menolak jika dialiri arus berlawanan arah.
Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap
satuan panjang (1 m)setelah dijabarkan adalah sebagai berikut.
.........................................................(5)
Keterangan:
=
gaya tarik/tolak tiap satuan panjang kawat dalam newton (N)
= arus pada masing-masing kawat dalam Ampere
(A)
=
jarak antara dua kawat dalam meter (m)
=
permeabilitas udara/ruang hampa = 4. 10-7 wb/amp.m
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan 3 V
DC 1 buah
b. Magnet ladam 1 buah
c. Pengantar dari kawat
tembaga halus (pita timah yang tipis) 1
rol
d. Penyangga kawat dengan
papan rangkaian 1 buah
e. Kabel penghubung secukupnya
B.
Variabel yang Digunakan
C.
Langkah Percobaan
Merangkai alat-alat
seperti gambar 4a, dan mengusahakan kawat penghantar tepat ada ditengah-tengah
antara ujung magnet ladam. Kemudian mengalirkan arus pada kawat dan mengamati arah gaya (arah simpangan
kawat) dengan mengatur kedudukan magnet ladam sehingga arah medan magnet dari
atas kebawah dan sebaliknya, dari samping kiri dan kanan kawat, serta searah
dan berlawananarah arus listrik. Setelah itu membalikkan arah arus dan
mengulangi langkah.
Merangkai alat seperti gambar 5a, dan mengamati simpangan
atau arah gaya pada penghantar, mengamati pula pengaruhnya jika ada perubahan
arah arus listrik, perubahan jarak antara dua penghantar, mengamati pula
pengaruhnya jika ada perubahan arah arus listrik, perubahan jarak antara dua
penghantar dan perubahan besar arus listrik yang mengalir. Kemudian, merangkai alat seperti gambar 5b, dan
mengamati hal yang serupa.
Gambar 4a dan 4b
Gambar 5a dan 5b
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan pada percobaan 1
No
|
Arah Kutub Sumber
Tegangan
|
Arah Kutub
|
Arah Gaya
|
1
|
− +
|
S ke U
|
Ke bawah
|
2
|
− +
|
U ke S
|
Ke atas
|
3
|
+ −
|
U ke S
|
Ke bawah
|
4
|
+ −
|
S ke U
|
Ke atas
|
Tabel 2. Arah gaya magnetic pada dua kawat berarus sejajar
No
|
Arus Kawat 1
|
Arus Kawat 2
|
Arah Gaya
|
1
|
Ke atas
|
Ke atas
|
Tarik Menarik
|
2
|
Ke atas
|
Ke bawah
|
Tolak Menolak
|
Dari data percobaan yang diatas, pada percobaan pertama
kutub magnet dan kutub sumber tegangan seperti gambar dibawah ini.
Maka kawat lurus akan bergerak ke arah bawah. Sedangkan
apabila kedudukan magnetnya diubah menjadi kutub S magnet di depan kawat lurus
dan kutub U magnet di belakang kawat lurus, maka kawat lurus tersebut akan
bergerak ke atas.
Kemudian kegiatan selanjutnya kutub U magnet berada di depan
kawat lurus dan kutub S magnet berada di belakang kawat lurus tetapi arah kutub
sumber tegangan di ubah jadi kebalikan dari semula, maka kawat lurus itu akan
bergerak atas. Sedangkan apabila kedudukan magnetnya diubah menjadi kutub S magnet
di depan kawat lurus dan kutub U magnet di belakang kawat maka, kawat lurus
tersebut bergerak bawah.
Hasil tersebut sesuai dengan teori kaidah tangan kanan
seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya percobaan
pada dua kawat sejajar yang dialiri arus. Dari percobaan didapatkan
hasil dimana saat dua kawat sejajar yang memiliki arah arus yang sama, maka
arah gayanya akan saling tarik menarik. Sedangkan jika dua kawat sejajar dengan
jarak yang sama dialiri arus yang berbeda ternyata saling tolak menolak.
Berdasarkan
hasil yang kami peroleh saat percobaan dapat dianalisis bahwa hasil yang kami
peroleh ternyata sesuai dengan teori yang berdasarkan dari gaya Lorentz.
Pada dua penghantar yaitu kawat 1 dan kawat 2 lurus sejajar yang dialiri arus
akan terjadi gaya tolak menolak apabila arah kedua arus listriknya berlawanan.
Pernyataan ini diperoleh sesuai dengan kaidah tangan kiri saat kawat 1 dan
kawat 2 terpisah sejauh a dan dengan
arah arus berbeda maka dengan kaidah
tangan kiri arah gaya Lorentz pada kedua kawat akan saling menjauh yang
menyebabkan arah gayanya saling tolak menolak. Begitu juga pada dua kawat yang
sejajar tetapi dengan arah yang sama maka dengan kaidah tangan kiri gaya lorentznya
saling berhadapan yang menyebabkan arah gayanya saling tarik menarik.
V.
PENUTUP
Dari
praktikum yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa
dalam praktikum gaya Lorentz ini jika penghantar berarus di letakkan di dalam
medan magnet atau induksi magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul Gaya Lorentz. Pada
percobaan dua kawat sejajar berarus, jika arusnya searah maka kedua kawat tarik
menarik dan jika arah arus berlawanan kedua kawat tolak menolak.
Agar dapat lebih mudah untuk memahami pengaruh arus listrik
terhadap besarnya gaya lorentz, maka dalam percobaan dilakukan pengukuran kuat
arus listrik yang dialirkan pada kawat.
LAMPIRAN
1.
Syarat suatu penghantar mendapatkan pengaruh gaya adalah jika medan magnet
terjadi interaksi dengan arus listrik atau muatan listrik yang bergerak dan
mempegaruhi juga dengan panjang penghantar di dalam medan magnet, induksi
magnetik dan arah arus induksi magnetik.
2.
Suatu penghantar tidak mendapatkan pengaruh gaya jika tidak ada interaksi
antara medan magnet dengan arus listrik, atau tidak diberi pengaruh kuat arus
liatrik.MEDAN MAGNET, INDUKSI DAN GAYA LORents
Abstrak
Percobaan
medan magnet, induksi dan gaya Lorentz bertujuan untuk mempelajari gaya oleh
medan magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus listrik Dc dan mempelajari
gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus DC oleh medan magnet yang
timbul dari arus lain. Pada percobaan pertama diketahui bahwa gaya oleh medan
magnet terjadi jika ada interaksi antara medan magnet dengan arus listrik pada
penghantar dan pada percobaan kedua dapat diketahui besar induksi antara dua
penghantar sejajar dipengaruhi oleh jarak antara penghantar 1 dan 2
I. PENDAHULUAN
Gaya oleh magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus
listrik DC dan gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus dapat
dilakukan dengan menggunakan metode mengalirkan arus dari A ke B pada
penghantar lurus dan sejajar dengan ,mengamati arah gaya (arah simpangan kawat)
sehingga diperoleh beberapa arah medan magnet.
Berdaarkan latar belakang di atas, dapat ditentukan rumusan
masalah sebagai berikut : “ Bagaimana gaya oleh medan magnet pada penghantar
lurus yang dilalui arus listrik DC dan bagaimana gaya antara du penghantar
sejajar yang dilalui arus, atau gaya pada penghantar lurus yang dilaui arus DC
oleh medan magnet yang timbul dari arus lain?”
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
gaya oleh medan magnet pada penghantar lurus yang dilalui arus listrik DC dan
untuk mempelajari gaya antara dua penghantar sejajar yang dilalui arus, atau
gaya pada penghantar lurus yang dilalui arus DC oleh medan magnet yang timbul
dari arus lain.
II. KAJIAN TEORI
Medan magnetik adalah ruang disekitar suatu magnet dimana
magnet lain atau benda lainyang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya
magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut. Besaran yang menyatakan medan
magnetik disekitar muatan listrik statis adalah kuat medn listrik( diberi
lambang E). Besaran yang menyatakan medan magnetik disekitar kawat berarus
listrik adalah induksi magnetik(diberi lambang B).
“ Di suatu titik dikatakan ada medan magnetic bila ada gaya
( disamping gaya elektrostatik, kalau ada ) bekerja terhadap sebuah muatan
bergerak di titik itu.”
Medan magnetic, seperti halnya medan listrik merupakan medan
vektor, yang besar dan arahnya disembarang titik diperincikan berdasarkan
sebiah vektor B yang disebut Induksi kemagnetan.
Ada dua segi dalam masalh menghitung gaya magnetic yang ada
antara muatan bergerak. Yang pertama ialah mencari besr dan arah vektor B
disuatu titik, apabila diketahui data mengenai muatan bergerak yang menimbulkan
medan. Yang kedua ialah mencari besar dan arah gaya pada muatan bergerak dalam
medan yang diketahui. Maksudnya,kita anggap saja dulu bahwa muatan bergerak dan
arus memang menimbulkan medan magnet, lalu kita pahami hukum-hukum yang menentukan gaya pada muatan bergerak
lewat medan tersebut.
Untuk meneliti sebuah medan magnet yang tidak diketahui,
kita harus mengukur besar dan arah gaya terhadap medan uji yang bergerak.
Tabung sinar katoda adalah alat eksperimen yang cocok untuk meneliti, paling
tidak secara kaulitatif, sifat laku muatan bergerak dalam medan magnet. Di
salah satu ujung tabung ini terdapat sebuah “elektron gun” yang menembakkan
seberkas sempit elektron dengan kecepatan yang dapat diatur dan dihitung. Di
ujungnya yang satu lagi ada layar flouresen yang memancarkan sinar dari titik
yang terkena berkas elektron tersebut.
Gaya-gaya magnetik yang dihasilkan dari beberapa percobaan
dengan berbagai macam muatan bergerak dengan kecepatan yang berbeda pada suatu
titik diantaranya:
1. Gaya
tersebut sebanding dengan muatan q. Gaya pada muatan negatif memiliki arah yang
berlawanan dengan gaya pada muatan positif yang bergerak dengan kecepatan yang
sama.
2. Gaya
tersebut sebanding dengan kecepatan v.
3. Gaya
tersebut tegak lurus terhadap arah medan magnetik maupun kecepatannya.
4. Gaya
tersebut sebanding dengan sin θ, dengan θ merupakan sudut antara kecepatan v
dan medan magnetik B. Jika v sejajar baik searah maupun berlawanan arahh dengan
B, maka gayanya sama dengan nol.
Hasil-hasil di atas dapat dirangkum sebagai berikut. Apabila
suatu muatan q bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet B, gaya magnetik
F pada muatan ialah
F= q v B........................................................(1)
Gambar 1. Kawat yang berada dalam medan magnet
Jika suatu kawat penghantar lurus berarus listrik berada
dalam medan magnet homogen (Gambar 1),ternyata kawat penghantar tersebut
mnyimpang. Hal ini berarti penghantar itu mendapat Gaya magnetik atau Gaya
Lorentz (FL).
Ingat bahwa arus listrik mempengaruhi kutub magnet. Jadi ada
gaya yang menggerakkan kutub magnet karena pengaruh arus listrik gaya ini, dan
disebut gaya listrik atau Gaya
Biot-Savart (FB.S). Jadi seolah-olah terjadi timbal balik sesuai
hukum II Newton (hukum aksi dan reaksi) maka gaya Lorentz ini adalah merupakan
reaksi dari gaya Bio-Savart. Sebagai kesimpulan ialah sebagai berikut:
a. Gaya
Bio-Savart (FB.S) ialah gaya yang dialami kutub magnet (kutub
magnet utara) karena pengaruh arus listrik.
b. Gaya
Loretz (FL) ialah gaya yang dialami kawat berarus karena
pengaruh medan magnet.
Arah gaya dapat ditentukan dengan kaidah telapak tangan
kanan. Kaidah telapak tangan kanan ini mengangan-angankan jika telapak tegak
lurus dari muka telapak tangan memancarkan garis medan magnetik (B) dan arah arus dari pergelangan
tangan ke arah ujun-ujung jari, maka arah gaya Lorentz (FL) ialah searah membentangnya ibu jari:
I = arus listrik
B = medan magnet
FL = gaya Lorentz
Gambar 2. Kaidah telapak tangan kanan
“Besarnya gaya
magnetik bergantung pada besar kuat arus dan kuat medan magnet”. Oleh karena gaya lorentz pada umumnya timbul
karena ketiga besaran diatas yaitu FL
, I, dan B semuanya termasuk besaran vektor maka peninjauan secara matematik
besar serta arah gaya Lorentz ini merupakan hasil perkalian vektor (cross product) dari I x
B.
FL = I B
Maka,
ïFLï= ïI Bï.........................................................(2)
Perhitungan
tersebut adalah gaya Lorentz (FL) yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang, jadi
FL = I ℓB ...................................................(3)
FL = gaya lorentz dalam newton (N)
I = kuat arus
listrik dalam ampere (A)
B = kuat medan magnet
dalam Wb/m2 atau Tesla (T)
ℓ = panjang kawat
dalam meter (m)
q = sudut antara
Dari persamaan di atas, jika besar sudut q ialah:
a. q = 90o
Dimana arah arus listrik dan kuat medan magnet () saling tegak
lurus maka FL mencapai maksimum (ingat sin q = maksimum
= 1)
b. q = 0o atau 180o
Dimana kedudukan kawat berarus dan arah medan magnet saling sejajar maka FL
= 0 atau kawat tidak dipegaruhi gaya Lorentz (ingat sin 0o = sin 180o
= 0)
Jadi besarnya FL disamping tergantung pada
besarnya I dan B, juga tergantung pada arah arus terhadap arah medan magnet (q) yang dinyatakan dengan
faktor sin q.
Jika arus listrik dibentuk oleh ion-ion yang brgerak di
dalam medan magnet maka gaya yang dialami ion ialah sebagai berikut:
Dari rumus persamaan
FL = I ℓB
FL =
FL = q. V. B.
Keterangan :
FL = gaya lorentz dalam newton (N)
q = muatan ion dalam
coulomb (C)
B = Induksi magnetik
dalam Wb/m (T)
V = kelajuan ion
dalam q = sudut antara
Gambar 3. Gaya lorentz
pada kawat sejajar berarus listrik
Penghantar
I dan II (gambar II) sejajar berjarak a, masing-masing dipasang saling
berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarik-menarik jika dialiri arus
searah dan akan saling tolak-menolak jika dialiri arus berlawanan arah.
Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap
satuan panjang (1 m)setelah dijabarkan adalah sebagai berikut.
Keterangan:
=
gaya tarik/tolak tiap satuan panjang kawat dalam newton (N)
= arus pada masing-masing kawat dalam Ampere
(A)
=
jarak antara dua kawat dalam meter (m)
=
permeabilitas udara/ruang hampa = 4. 10-7 wb/amp.m
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan 3 V
DC 1 buah
b. Magnet ladam 1 buah
c. Pengantar dari kawat
tembaga halus (pita timah yang tipis) 1
rol
d. Penyangga kawat dengan
papan rangkaian 1 buah
e. Kabel penghubung secukupnya
B.
Variabel yang Digunakan
C.
Langkah Percobaan
Merangkai alat-alat
seperti gambar 4a, dan mengusahakan kawat penghantar tepat ada ditengah-tengah
antara ujung magnet ladam. Kemudian mengalirkan arus pada kawat dan mengamati arah gaya (arah simpangan
kawat) dengan mengatur kedudukan magnet ladam sehingga arah medan magnet dari
atas kebawah dan sebaliknya, dari samping kiri dan kanan kawat, serta searah
dan berlawananarah arus listrik. Setelah itu membalikkan arah arus dan
mengulangi langkah.
Merangkai alat seperti gambar 5a, dan mengamati simpangan
atau arah gaya pada penghantar, mengamati pula pengaruhnya jika ada perubahan
arah arus listrik, perubahan jarak antara dua penghantar, mengamati pula
pengaruhnya jika ada perubahan arah arus listrik, perubahan jarak antara dua penghantar
dan perubahan besar arus listrik yang mengalir. Kemudian, merangkai alat
dan 4b
Gambar 5a dan 5b
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan pada percobaan 1
No
|
Arah Kutub Sumber
Tegangan
|
Arah Kutub
|
Arah Gaya
|
1
|
− +
|
S ke U
|
Ke bawah
|
2
|
− +
|
U ke S
|
Ke atas
|
3
|
+ −
|
U ke S
|
Ke bawah
|
4
|
+ −
|
S ke U
|
Ke atas
|
Tabel 2. Arah gaya magnetic pada dua kawat berarus sejajar
No
|
Arus Kawat 1
|
Arus Kawat 2
|
Arah Gaya
|
1
|
Ke atas
|
Ke atas
|
Tarik Menarik
|
2
|
Ke atas
|
Ke bawah
|
Tolak Menolak
|
Dari data percobaan yang diatas, pada percobaan pertama
kutub magnet dan kutub sumber tegangan seperti gambar dibawah ini.
Maka kawat lurus akan bergerak ke arah bawah. Sedangkan
apabila kedudukan magnetnya diubah menjadi kutub S magnet di depan kawat lurus
dan kutub U magnet di belakang kawat lurus, maka kawat lurus tersebut akan
bergerak ke atas.
Kemudian kegiatan selanjutnya kutub U magnet berada di depan
kawat lurus dan kutub S magnet berada di belakang kawat lurus tetapi arah kutub
sumber tegangan di ubah jadi kebalikan dari semula, maka kawat lurus itu akan
bergerak atas. Sedangkan apabila kedudukan magnetnya diubah menjadi kutub S magnet
di depan kawat lurus dan kutub U magnet di belakang kawat maka, kawat lurus
tersebut bergerak bawah.
Hasil tersebut
sesuai dengan teori kaidah tangan kanan seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya percobaan
pada dua kawat sejajar yang dialiri arus. Dari percobaan didapatkan
hasil dimana saat dua kawat sejajar yang memiliki arah arus yang sama, maka
arah gayanya akan saling tarik menarik. Sedangkan jika dua kawat sejajar dengan
jarak yang sama dialiri arus yang berbeda ternyata saling tolak menolak.
Berdasarkan
hasil yang kami peroleh saat percobaan dapat dianalisis bahwa hasil yang kami
peroleh ternyata sesuai dengan teori yang berdasarkan dari gaya Lorentz.
Pada dua penghantar yaitu kawat 1 dan kawat 2 lurus sejajar yang dialiri arus
akan terjadi gaya tolak menolak apabila arah kedua arus listriknya berlawanan.
Pernyataan ini diperoleh sesuai dengan kaidah tangan kiri saat kawat 1 dan
kawat 2 terpisah sejauh a dan dengan
arah arus berbeda maka dengan kaidah
tangan kiri arah gaya Lorentz pada kedua kawat akan saling menjauh yang
menyebabkan arah gayanya saling tolak menolak. Begitu juga pada dua kawat yang
sejajar tetapi dengan arah yang sama maka dengan kaidah tangan kiri gaya lorentznya
saling berhadapan yang menyebabkan arah gayanya saling tarik menarik.
V.
PENUTUP
Dari
praktikum yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa
dalam praktikum gaya Lorentz ini jika penghantar berarus di letakkan di dalam
medan magnet atau induksi magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul Gaya Lorentz. Pada
percobaan dua kawat sejajar berarus, jika arusnya searah maka kedua kawat tarik
menarik dan jika arah arus berlawanan kedua kawat tolak menolak.
Agar dapat lebih mudah untuk memahami pengaruh arus listrik
terhadap besarnya gaya lorentz, maka dalam percobaan dilakukan pengukuran kuat
arus listrik yang dialirkan pada kawat.
Thunder Titanium Lighting Guide - The Tithonic Art - Tinium Arts
BalasHapusThunder apple watch series 6 titanium Titanium Lighting is a unique where is titanium found light source for video games. titanium engagement rings You may notice that power supply titanium this type of light is very common in China, and some where to buy titanium trim of these can be found in